Tiga Tips Unik Jaga Kesehatan selama Ujian
Oleh: Hafid Algristian, dr. | twitter @algristianhafid
Karena tips-tips kesehatan di luaran sana sudah terlalu mainstream, Smarta Medika punya tips biar kamu tetep sehat menghadapi masa-masa kegalauan ujian. Nah, ini ada lima langkah praktis yang bikin kamu nggak makin ngenes ama persiapan UAS, UNAS, ujian masuk, atau SBMPTN. Apa aja itu? Cekidot, ndan!
1. Cukup Makan
Seperti yang kamu tahu, ada pepatah yang mengatakan “logika sebanding dengan logistik.” Artinya, kemampuan berpikir kita sebanding dengan kecukupan makanan yang kita makan. Ingat, kecukupan makanan. Tidak berlebihan, tidak kurang. Makan yang terlalu banyak akan meningkatkan kadar gula darah yang memicu rasa kantuk, sebaliknya, kurang makan justru membuatmu sulit berkonsentrasi karena merasa lapar.
Meski kamu bukan Lisa Rumbewas, ada baiknya kamu ngikutin pola makan seperti para atlet angkat besi itu, yakni menyesuaikan soal jumlah, jadwal, dan jenisnya.
Percaya gak percaya, frekuensi makan yang disarankan untuk kesehatan adalah lima kali sehari! Yakni jam 6 pagi, jam 9 pagi, jam 12 siang, jam 3 sore, dan jam 7 malam. Mengapa begitu? Jadwal makan itu disesuaikan dengan pola aktivitas orang Indonesia yang terbiasa mengawali kegiatan di pagi hari. Tidak seperti orang Amerika dan Eropa yang mengawali jadwal sekolah sekitar pukul 9 pagi.
Tentunya, dengan jadwal makan sesering itu kamu sebaiknya menyesuaikan jumlahnya. Kalo biasanya kamu sekali makan sepiring penuh, sekarang coba kurangi jumlahnya jadi setengah atau tiga perempat. Awalnya memang nggak enak ngurangin jatah makan, tapi kamu perlu perhatikan perilaku alami lambung dan usus kita.
Pernah kenal gerak peristaltik, kan? Gerak dorong-tekan ini berlangsung terus meski perut dalam keadaan kosong atau berisi. Kalau belum makan, maka gerak dorong-tekan akan melumat sendiri permukaan lambung dan usus. Akibatnya, kamu beresiko mengalami maag. Selain itu pencernaanmu akan lebih sensitif terhadap makanan yang terlalu asam, asin, manis, atau pedas.
Kalau kamu makan terlalu banyak, gerak dorong-tekan ini akan menghabiskan energi kamu untuk mengolah makanan. Akibatnya, kamu gampang ngantuk. Selain itu, beban makanan yang terlalu banyak akan membuat lambung dan usus mudah terluka. Kalau luka ini tertumpuk bakteri misalnya E. coli yang biasa ada di usus, terjadilah diare.
Oleh karena itu, kamu perlu bersikap prihatin terhadap pencernaanmu sendiri. Kurangilah jumlah makan menjadi setengah atau tiga perempat porsi. Setelah kamu mengurangi jumlah makanmu, kamu bakal lebih mudah lapar. Karena itu, ada istilah makanan sisipan. Yakni pada jam 9 pagi dan 3 sore. Apa yang sebaiknya kita makan di jam itu?
Sebaiknya kamu lebih banyak makan buah, salad Jawa (baca: gado-gado tanpa lontong atau ketupat), atau gampangnya minum jus pada jam itu. Hindari makan gorengan, ya. Apalagi makan jatah temen. Selain tidak baik untuk kesehatan, juga bisa kena damprat.
2. Mandi Teratur
Apa yang dimaksud dengan polusi udara? Polusi udara yang sebenarnya adalah kalo temenmu belum mandi tiga hari dan dengan pedenya ngajak kamu belajar kelompok. Kecuali kalo dia nyambi jadi tukang jualan parfum, bau badannya itu bisa disamarkan. Ih!
Ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa mandi teratur akan menambah difusi oksigen ke permukaan kulit. Kulitmu akan jadi lebih segar dan lebih cerah. Selain mampu menjaga kesehatan kulit, mandi juga membuat mood-mu menjadi lebih terkendali. Apabila mood atau suasana hatimu stabil, kemampuan otak menerima pelajaran pun akan meningkat. Frekuensi mandi yang disarankan untuk kamu-kamu di negara tropis dengan dua musim seperti Indonesia adalah dua hingga tiga kali. Satu kali di pagi hari sebelum mengawali aktivitas, satu kali di sore hari sebelum berangkat les atau belajar tambahan. Jika perlu, kamu boleh mandi air hangat menjelang belajar di malam hari. Tidak perlu terlalu sering mandi, karena selain membuat kulitmu mudah kering, juga kamu bakal menghabiskan jatah air di permukaan bumi.
Mana yang lebih baik, mandi air hangat atau mandi air dingin? Tentu saja air hangat. Karena selain bisa merelaksasikan kulit, juga mampu melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi). Apabila pelebaran pembuluh darah ini terjadi dengan optimal, merata ke seluruh tubuh, maka membantu metabolisme kembali asam laktat yang nyangkut di sela-sela otot. Seperti yang kamu tahu, asam laktat adalah hasil samping oksidasi anaerob dari glukosa yang kita makan, sehingga menyebabkan otot-otot akan mudah capek. Dengan merombak asam laktat, maka tubuh akan mendapatkan kesegarannya kembali. Tidak heran setelah mandi air hangat rasanya capek-capek akan hilang.
3. Berolahraga secara teratur
Ngomong-ngomong soal asam laktat, nih. Kita tidak bisa menghindari penumpukan asam laktat terjadi pada tubuh kita. Oksidasi anaerob terjadi apabila tubuh memiliki tidak cukup oksigen untuk mengolah glukosa menjadi energi. Apa sebabnya tubuh tidak cukup oksigen? Karena paru-paru kita tidak bekerja optimal. Bagaimana cara meningkatkan kerja paru-paru kita? Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu perlu tahu perilaku alami paru-paru kita.
Perilaku alami paru-paru ini baru diketahui setelah banyaknya penyakit tuberculosis menyerang manusia di akhir perang Dunia II. Pada studi post mortem, yakni pembedahan mayat yang dilakukan pada penderita tuberkulosis, basil TB banyak nongkrong di bagian atas paru-paru. Diketahui kemudian, pada semua orang sehat, hanya sekitar 70% bagian dari paru-paru bekerja optimal. Tiga puluh persen sisanya ada di bagian atas paru-paru (biasa disebut apex pulmonum). Bagian ini dalam kondisi normal akan menguncup, dan baru terbuka bila tubuh mengalami “pemanasan” yang cukup. Kapankah pemanasan itu? Yakni ketika kita berolah raga. Lalu, bagaimanakah olah raga yang dianjurkan?
Sebelum memulai aktivitas hari itu, ada baiknya kamu mengawali olah raga di pagi hari. Selain membuka apex pulmonum sehingga 100% paru-parumu bekerja optimal, berolah raga secara teratur dapat memacu jantung, pernafasan dan peredaran darah menjadi lebih baik. Awali olah raga dengan stretching terlebih dahulu. Rentangkan semua otot-otot tubuh. Lalu mulailah olah raga penuh. Kamu bisa mulai membiasakan olah raga ringan seperti berjalan kaki, joging, atau bersepeda ke sekolah. Selain menyehatkan, bike to school akan membuatmu tampak keren karena terlihat sporty dan nggak cengeng.
***