KELAS INTERNASIONAL BEBERAPA FK PTN DI INDONESIA

Close up Kelas Internasional:

Mulai Angkatan Pertama di Unair Hingga Double Degree di UI

Zaman semakin maju, persaingan juga semakin ketat. Di era globalisasi ini, lulusan dokter diharapkan mampu bersaing di tingkat internasional. Untuk itu, beberapa universitas di Indonesia membuka kelas khusus yang bertujuan untuk mencetak dokter Indonesia dengan kompetensi internasional. Universitas mana saja? Yuk, kita kupas satu-persatu!

 Kelas Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

Mulai tahun 2010, FK Unair membuka program kelas internasional. Angkatan pertama kelas ini berisi sepuluh mahasiswa, terdiri dari 8 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa Malaysia. Persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa kelas internasional adalah lulus sekolah menengah atas dengan GPA minimal 3 dan TOEFL minimal 550. Setelah memenuhi segala kelengkapan pendaftaran, calon mahasiswa akan mengikuti tes yang dilaksanakan secara online. Kurikulum di kelas internasional tak jauh berbeda dengan kelas reguler. Semua mata kuliah yang diajarkan sama dengan kelas reguler dan lama pembelajarannya pun sama, yakni lima tahun. Lima tahun perkuliahan ini terdiri dari kuliah preklinik selama 2,5 tahun; paraklinik 1 tahun; dan klinik 1,5 tahun. Kuliah preklinik dibagi menjadi dua tingkat, tingkat pertama terdiri dari semester 1 dan 2, sedangkan tingkat kedua mulai semester 3 hingga 5. Yang berbeda adalah bahasa pengantar di kelas internasional menggunakan bahasa Inggris dan kurikulumnya berbasis block integrated, yang merupakan perpaduan antara sistem integrasi dan sistem blok. Rencananya, jumlah mahasiswa kelas internasional dibatasi maksimal tiga puluh orang. Suasana belajar yang privat ini memberi keuntungan tersendiri bagi mahasiswa kelas internasional. Suasana belajar lebih nyaman, efektif, dan mahasiswa tak perlu sungkan bertanya ke dosen. Untuk info lebih lanjut tentang kelas internasional di FK Unair, silakan klik http://int.fk.unair.ac.id.

 Kelas Bahasa Inggris Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Di Universitas Brawijaya juga ada sebuah kelas berbahasa Inggris yang biasa disebut Kelas Bahasa Inggris (KBI). Program ini sudah ada sejak tahun 2000. Pendaftarannya melalui ujian mandiri Seleksi Program Kemitraan Sekolah (SPKS) mulai bulan Januari-Februari dan Seleksi Program Minat dan Kemampuan (SPMK) mulai bulan Juli. Untuk SPKS bentuk seleksinya berupa tes tulis dan non tulis menggunakan nilai rapor, sedangkan SPMK berupa tes tulis kemampuan dasar dan kemampuan IPA. Kurikulum KBI menggunakan kurikulum berbasis kompetensi, sama seperti kelas reguler. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok kecil dan didampingi oleh seorang dosen. Bedanya, di KBI dosen lebih intens menyampaikan kuliah dalam bahasa Inggris. Satu semester terdiri dari dua blok. Di akhir blok ganjil ada UTS dan di akhir blok genap ada UAS. Mahasiswa KBI berjumlah sekitar enam puluh orang, lebih sedikit dibandingkan dengan kelas reguler. Dengan fasilitas yang lebih memadai, mahasiswa KBI juga mendapat pengalaman baru berkenalan dengan mahasiswa asing. Info lebih lanjut bisa diakses di http://www.fk.ub.ac.id

International Undergraduated Programme Faculty of Medicine Gadjah Mada University

Itulah nama resmi dari kelas internasional Universitas Gadjah Mada (UGM). Sama seperti kelas internasional lainnya, lulusan SMA yang ingin menjadi mahasiswa di kelas ini harus melalui tes tulis yang terdiri dari TPA dan tes kemampuan IPA, yang semuanya diujikan dalam bahasa Inggris. Selain itu, semua calon mahasiswa harus memenuhi syarat TOEFL minimal 450. Pendaftaran kelas internasional UGM dilakukan secara online. Pendidikan di kelas internasional berlangsung selama 5 tahun, yaitu 3,5 tahun menjadi sarjana kedokteran dan 1,5 tahun menjalani ko-asistensi. Kurikulum yang dianut adalah kurikulum berbasis kompetensi. Tiap semester terdiri atas tiga modul dan tiap modul berlangsung selama tujuh minggu. Jumlah mahasiswa satu angkatan sekitar 120 orang, dengan rincian 60 mahasiswa Indonesia dan 60 mahasiswa luar Indonesia yang mayoritas dari Malaysia. Jika ingin tahu lebih banyak mengenai kelas internasional UGM, silakan kunjungi websitenya di http://int.med-gmu.org/

 Kelas Khusus Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Di UI, kelas khusus internasional (KKI) mulai dibuka pada tahun 2000. Tes masuknya terdiri dari tes TOEFL, kemampuan akademik kimia, biologi, dan fisika yang diberikan dalam bahasa Inggris, serta tes writing. Program KKI FK UI melibatkan kolaborasi internasional, yaitu University of Melbourne, Monash University, dan University of Newcastle. Oleh karena itu, program KKI di FK UI memiliki nilai tambah double degree. Setiap mahasiswa KKI yang lulus mendapatkan gelar dokter dari  Universitas Indonesia dan Bachelor of Medical Science dari University of Melbourne/Monash/Newcastle. Sama seperti mahasiswa regular, KKI juga menggunakan sistem modul namun dengan menggunakan bahasa Inggris. Di semester 1, mahasiswa diberi pelajaran tentang dasar pendidikan kedokteran, semester 2-6 tentang pendidikan kedokteran terintegrasi dan keterampilan klinik dasar, sedangkan semester 7-8 mahasiswa melaksanakan studi ke luar negeri. Mahasiswa dapat memilih sendiri universitas mana yang ia inginkan dari ketiga pilihan tersebut. Program yang dilaksanakan di universitas tersebut berupa coursework atau research project. Mahasiswa berkesempatan untuk mempelajari lebih mendalam tentang seluk beluk penelitian dan mengaplikasikannya dalam proyek riset.  Selanjutnya, semester 9-11 mahasiswa menjalani praktik di rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat. Mahasiswa KKI FK UI berasal dari berbagai negara antara lain Malaysia, Iran, dan India. Selain ruang kuliah yang nyaman, keuntungan lain KKI adalah mahasiswa tak perlu repot mencari dan menggandakan handout karena semua telah disediakan oleh pengelola KKI. Info lebih lanjut tentang KKI UI dapat dilihat di www.fk.ui.ac.id.

Nah, itu tadi informasi tentang kelas internasional di beberapa fakultas kedokteran di Indonesia. Menjadi dokter yang mampu bersaing adalah penting. Kuliah di kelas internasional memberi kita nilai lebih untuk berjuang di era global. Namun jangan lupa, sebagai calon dokter Indonesia tetaplah mengabdi untuk bangsa! (ilm)

TESTIMONI MAHASIWA KELAS INTERNASIONAL FK UNAIR

Testimoni Mahasiswa Kelas Internasional FK Unair

Tes Sama Hanya Saja dalam Bahasa Inggris

Laskar Pradnyan K.

“Pertama kali aku tahu tentang kelas internasional di Unair dari internet. Karena penasaran dan tertarik, aku coba mendaftar. Untuk skrining awal, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya TOEFL minimal 550.

Tempat pelaksanaan tes di Kampus B. Tesnya mirip dengan PMDK, 100 soal 100 menit, namun cara tesnya bukan tes tulis menggunakan LJK melainkan tes online. Seratus soal yang diujikan terdiri atas 50 soal tes prestasi akademik dan 50 soal tes potensi akademik. Tes prestasi akademik terdiri dari mata pelajaran matematika, kimia, fisika, dan biologi.

Bobot soal tes internasional tidak jauh berbeda dengan tes PMDK maupun SNM PTN. Bedanya, semua soal tes berbahasa Inggris! Walaupun tahu maksud soalnya, kadang-kadang masih bingung menjawabnya. Jadi harus dibiasakan.

Untuk tes internasional ini aku mempersiapkan diri selama tiga minggu. Aku mencari buku-buku soal yang berbahasa Inggris, yaitu Scholastic Aptitude Test (SAT) dan Graduate Management Admission Test (GMAT).

Dari enam puluh peserta tes, hanya sepuluh orang yang kini berstatus mahasiswa kelas internasional, 8 mahasiswa Indonesia dan 2 mahasiswa Malaysia. Masa kuliah kami sama dengan mahasiswa reguler. Yang berbeda adalah cara belajarnya. Kami menggunakan sistem blok. Jadi, satu mata kuliah langsung dihabiskan dalam beberapa minggu, diikuti ujian.

Hal yang menyenangkan di kelas internasional adalah suasana belajar yang lebih privat. Kami tidak sungkan bila ingin bertanya ke dosen. Dosen juga lebih tahu bagian mana yang membuat kami bingung. Penyampaian kuliah full bahasa Inggris, namun bila tidak mengerti, boleh bertanya menggunakan bahasa Indonesia.

Untuk rekan yang ingin masuk kelas internasional, pesanku, belajar bahasa Inggris yang banyak. Untuk tes prestasi akademik, belajarlah seperti belajar untuk PMDK maupun SNM PTN. Namun jangan lupa belajar soal-soal berbahasa Inggris untuk pembiasaan istilah. Terakhir, jangan menjadikan kelas internasional sebagai pilihan terakhir bila tidak diterima melalui jalur lainnya. Selamat berjuang!”